image1 image2 image3 image4 image4

HELLO I'M NISFI RYOKO|WELCOME TO MY WORLD|FOR YOU WHO WANNA FRIEND TO SHARE|JUST COME AND SHARING HERE^^

Rose Part3


hal yang seharusnya terjadi

ketika takdir sudah berkata
kutinggalkan segalanya
terselamatkan oleh pengorbanan
membuatku kembali hidup
namun
disaat aku merasakan cinta
kenapa takdir berkata sebaliknya?

    
       Operasi yang kujalani berhasil, dokter hanya berpesan agar aku lebih berhati-hati lagi, infeksi sedikit saja membuatku harus merasakan pergantian untuk kedua kalinya. aku hanya berfikir kemana perginya Micky?. ditengah aku terbuai akan lamunanku, micky datang membawakanku buah-buahan segar. ia berkata bahwa selama ini ia berkerja untuk mecarikan biaya rumah sakitku. kondisiku sudah pulih seluruhnya, saatnya aku pulang. aku harus rest selama 1 minggu sebelum kembali beraktifitas secara normal. teman-teman dan guruku yang mengetahui kondisiku datang kerumah sekedar untuk menjengukku. dan seorang pria yang ternyata kakak kelas, ialah yang selama ini membantuku, pria yang dulu selalu bertemu aku di swalayan dan ternyata membantuku saat aku pingsan dan membawaku kerumah sakit. belakangan kini aku ketahuinamanya adalah Faris. ya dia satu tahun lebih tingkat diatasku, setiap hari selama aku libur saat pagi ia membawakanku sarapan untukku dan Micky, setiap sore setelah sepulang sekolah ia menemaniku karena pada saat itu micky harus mengantikanku berkerja di swalayan tempatku berkerja, aku mendengar bahwa Micky keluar dari perkerjaannya sbagai kuli diproyek yang dulu ia kerja. Kehadiran Faris mengingatkanku dengan sosok papa yang telah lama aku rindukan, lambat laun, semua gambaran kecelakaan yang selalu menghantuiku selama ini jarang kembali menghantuiku. aku merasa bahwa kehadiran Faris menjadikan suasana hatiku berbeda, suatu perasaan yang sudah lama tidak aku rasakan kini kembali hadir aku bertanya apakah itu cinta? 
      kami menjalin hubungan bersama selama 4 tahun, suatu ketika Faris menemukan catatan kesehatan Micky bahwa ia menjadi manusia yang tidak sempurna, kini ia hidup dengan 1 paru-paru dan juga 1 ginjal, tepat pada saat itu Micky datang"itu?" faris hanya menatap Micky dengan tatapan kosong, Micky mengetahui akan arti tatapan kosong Faris "tolong jangan katakan apa-apa pada kakak, aku menyayanginya, ia bagai ibuku. tolong kak" Faris hanya memeluk Micky menenangkan, ia menangis, bukan karena kasihan, tetapi ia terharu akan pengorbanan micky untuk sang kakak.
"Terimakasih Tuhan
Kehadiran dan karenanya
hitam dihidupku
kini menjadi pelangi
ketika kudingin
ialah pembawa kehangatan"
tinggal selangkah kami akan memutuskan pernikahan, aku takut jika latar belakangku sebenarnya diketahui Faris ia akan menjauh, tetapi akhirnya aku mengatakannya. seperti dugaanku, ia terdiam bisu setelah mendengarnya. kini suasana diantara kami diam bisu seperti kebisuam malam yang hanya ditemani lampu kota. "Itulah yang dari awal membuatku mencintaimu, keteguhanmu, lebih aku kagum padamu ketika aku tahu segalanya"
"tapi orangtuamua?"
"mereka pasti mengerti aku akan menjelaskannya"
Faris mengantarkanku pulang,sampai didepan pintu aku segera masuk kerumah tanpa memandangnya, kudengar suara mobil yang beranjak pergi. aku kaget ketika samapi dirumah, aku dikagetkan akan kelakuan Micky, ia seperti seorang buronan, ia berkata padaku "kak, ini mendesak, jangan mencariku, aku akan kembali, berhati-hatilah dan jaga dirimu" aku bingung tetapi belum sempat aku bertanya ia sudah hilang.
"kak tolong jaga kakakku, ini demi keamanannya aku harus bersembunyi, para gangster itu memiliki dendam kepada ayah angkatku, mereka memburuku, dan menyalahkannku atas kematian bosnya, tolong jaga kakakku, jangan mencariku, aku akan kembali" sms Micky kpd Faris, tepat pada saat itu Faris akan menjelaskan yang sebenarnya kepada kedua orang tuanya tentang siapa sebenarnya aku. seperti yang sudah terduga, orang tua Faris sudah dapat dipastikan menolak rencana pernikahan ini, faris dengan sungguh-sungguh berusaha dan.. ia berlutut dikaki ayahnya "aku selama ini menjadi boneka bagi kalian, kalian sama sekali memaksaku hidup sesuai kehendak kalian, aku sudah memenuhinya tanpa mengeluh sekalipun, tapi untuk ini, aku ingin memutuskannya sendiri, kumohon" ia tetap berlutut, sedangkan sang ayah beranjak menuju kamar, ibu berusaha membangunkan Faris, tetapi ia tetap saja berlutut, sudah semalaman faris berlutut, ia juga tidak tidur, ibu membujuk sang ayah, akhirnya sang ayah setuju dengan rencana pernikahan ini. pernikahan akan berlangsung seminggu lagi. setelah menyiapkan segala kebutuhan pernikahan, sisa 2 hari, Faris memintaku untuk tinggal dirumah Ibuku, aku kaget, akupun menolak, tetapi Faris mengatakan bahwa itu demi keamananku, Micky yang meminta. Farispun menjelaskan apa yang selama ini terjadi berawal dari biaya operasi katup jantung yang aku jalani hingga mengapa ia pergi dari rumah sekarang, panas, sesak yang kurasakan didadaku, aku tak mungkin menangis. sepanjang perjalanan kerumah ibuku aku hanya terdiam aku terpaksa menyetujuinya untuk tinggal dirumah ibu. sesampainya halaman rumah, kenangan masalaluku, masalalu yag bahagia juga yang kelam tergambar jelas, aku melangkahkan kakiku kedepan pintu yang diikuti faris, aku mengetuk pintu, tak lama seorang wanita dengan tampilan yang sederhana hanya dengan daster, ia menatapku tidak percaya, keadaan menjadi hening, aku langsung berkata "ini calon suamiku, faris" ibu tersadar dan mempersilahkan kami masuk, suasana tetap canggung, dan Faris memutuskan untuk pulang meninggalkanku berdua denagan ibu. suasana yang semula canggung tiba-tiba terpecahkan ketika ibu berkata "maaf" aku kemudian menangis dan ibu hanya berkata "maaf" kami berduapun menangis lalu berpelukan. aku tidur dengan ibu, kamipun berbicara banyak, juga berbicara mengenai kehidupanku selama ini. aku merasakan kehangatan sososk ibu yang sudah lama mati di hatiku, dan kini iapun kembali.
       hari pernikahan tiba, ibu mengantaranku ke gedug pernikahan, dengan dibalut gaun pernikahan yang indah, aku didandani, ibu menangis melihatku, ia memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Faris dengan balutan jas membuat ia tampak gagah, ia seperti pangeran, alis tebal dan kulitnya yang putih menyempurnakan ketampanannya. ia memeluku "terimakasih" katanya aku hanya membalasnya dengan senyuman. ia keluar untuk mengambilkanku minuman karena ia sadar aku sedikit grogi. ketika faris pergi, handphoneku berbunyi. "selamat atas pernikahanmu, setidaknya sebelum kematianku terakhirkalinya aku ingin memberikan selamat padamu, temuai aku di bawah lantai gedung kak. Micky" sms dari micky segera aku menuju lantai bawah gedung benar saja aku bertemu adikku yang menorbankan hidupnya demi aku, Faris datang keruangan sebelumnya, mendapati ruangan itu kosong ia bingung ia melihat handphoneku berada di atas meja, tak sengaja ia membaca pesan dari Micky. ia segera menuju lantai bawah. dilantai bawah seorang pria mengarahkan tembaknya kepada kami tanpa sepengetahuan dari kami, Faris datang dan memanggil kami berdua, Micky hendak berjalan duluan kepada Faris dan.. 
"Door"
sebuah tembakan terlepaskan, peluru tepat melesat ke dada kiriku, seketika aku ambruk.. "Rose" teriak faris "Kakak" micky dan faris berjalan menuju tergeletaknya aku, dan "Door" peluru melesat di dada Micky, Micky tepat terjatuh dihadapanku.
      Tampak gundukan tanah yang masih segar di hiasi oleh bunga-bunga segar, terdapat nisan yang menuliskan Nama kami berdua, tak jauh dari situ, tempat dimana papa tidur. Mama hanya bisa duduk lemas dengan tatapan kosong di antara makam kami, faris yang saat itu mengunakan kacamata hitam, menangis didalamnya, ia tetap berusaha menenangkan ibu.
"Kau tau, sudah lama aku ingin hidup bagai angin, terbebas dari semuanya, takdir ini selalu berkata saat aku tak menginginkan takdir ini, tapi aku bahagia, kini aku menjadi angin, yang selalu ada menemani setiap orang. Papa dan Micky, aku bahagia hidup bersama"

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar