image1 image2 image3 image4 image4

HELLO I'M NISFI RYOKO|WELCOME TO MY WORLD|FOR YOU WHO WANNA FRIEND TO SHARE|JUST COME AND SHARING HERE^^

Wulan

      Kuhanyutkan pikiranku sejenak bersama angin.. rutinitas disekolah benar-benar membuatku bosan setengah mati, menyesal? ya, itulah yang aku rasakan karena memilih sekolah ini.. sekolah dengan segala macam sistem belajar yang belum pernah aku lakukan..
ah, tidak sebenarnya bukan ini hal yang aku pikirkan, bukan hal yang membuatku menyesal akan pilihan ini, taukah kamu? ada saatnya aku igin kembali lagi menjadi anak kecil yang segalanya berupa imajinasi tanpa memikirkan hal lain, tapi nyatanya? aku gadis berusia 16 tahun, gadis yang terpuruk akan cinta pertama yang gagal, lebay mungkin? iya memang, kenapa gara-gara hal ini aku menjadi alay?
"Wulan" panggilan itu sontak membuatku terkejut, hingga aku berdiri.
"iya pak?"
"sepulang sekolah ikut saya keruang guru" aku hanya mengangguk dengan pikiran kosong.....

       bel pulang berbunyi, semuanya berhamburan untuk keluar bagai ayam yang akan diberi jagung. aku berjalan menuju ruang guru, ruangan yang selalu aku datangi bersama kakakku akhir-akhir ini, semua perasaam ,malu kakakku yang tercipta berawal dari ruangan ini.
"duduklah"
".."aku mengangguk lalu duduk
"mau sampai kapan kamu begini?" pak prass wali kelasku mulai menceramaiku, dan bisa aku tebak, tetap saja seperti itu, "belajar yang rajin" "mau sampi kapan..?" "sadarlah' dan blablala.. aku muak!
"hanya satupilihan terakhir.." kata terucap dengan suara putus asa
"kamu harus mencari tutor sebayamu, mungkin bisa membantumu karena umur kalian sama, sedikit bisa mengerti keadaan kamu"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sekilas flash back, kenapa seperti ini, bagiku semua berawal dari yang namanya cinta, ya cinta. hanya perasaan saling memberi kebahagiaan seperti cokelat. manis diawal. dan apa yang kini terjadi? karena cinta, kedua orang tuaku bercerai, mencampakkan kami berdua. karena cinta jugalah aku harus kehilangan sahabat terbaikku
"Bahkan, anjing terjinakpun dapat menggigit majikannya.." kata-kata yang selalu aku kenang dari sahabatku sebelum ia meninggalkanku bersama mantan pacarku. yah mantan pacar! hingga saat ini aku tetap menjaga jarak dengan siapapun.
"Wulan sepulang sekolah, jam pelajaran untukmu mulai berlaku, pergilah ke perpustakaan, disana tutor sebayamu yang akan membimbingmu" sms dari pak prass, wali kelas yang mengangapku seperti anaknya sendiri.
bel sekolah berbunyi, aku dengan langkah malas pergi keruang perpustakaan. dan~ ya, hal ini berhasil membuatku terkejut, bagimana tidak seorang kakak kelas yang menjadi dambaan semua gadis di sekolah ini orang yang msterius bagiku, orang yang sangat pandai.
"hai"
"oh" jawabku dengan nada malas
"cepat, lebih cepat dimulai lebih cepat kita pulang" ia mulai mengajariku dari semua yang dasar, tetap saja aku sulit memahaminya, sepertinya kapasitas otakku benar-benar full, bagai gelas yag terlalu penuh isi dan terus saja berusaha diisi kembali.
"apa kamu sakit?" tanyanya
"oh.. sedikit"
"baiklah, jika kondisimu seperti itu, diaksapun percuma, jadi kita akhiri sampai disini"
"oh" jawabku singkat dengan tersenyum terpaksa.
"besok kita lanjut, datang lebih cepat ya"
"ya baiklah, kalo begitu permisi" setelah aku berkata demikian, aku beranjak keluar perpus, aku hendak akan pulang.
       keesokan harinya, aku juga pergi keperpustakaan, dan hal semacam ini terus terulang hingga beberapa tahun, ya kini aku sudah menduduki kelas 2 sma, ya dengan peningkatan nilaiku yang lumayan daripada sebelumnya, nilaiku sedikit demi sedikit berubah. tapi, luka hatiku tetap tidak berubah. tetap saja aku bersikap dingin kpada semuanya, menutup diri dan, ya sama seperti itu.
"Wulan.."
"oh " jawabku dingin sambil tetap memandangi buku
"kurasa, kemajuan belajramu lumayan baik, dan.."
aku tau maksudnya, aku langsung menyadarinya "ah, apa maksud puisi ini?" tanyaku mengalihkan pembicaraan, kusodorkan buku berisi bait puisi yang kutanyakan.
"Cinta..
apalah arti kata itu?
sering kutemui..
kujumpai..
bahkan kubaca,,
namun..
sampai dentang ini aku tak tahu maknanya..

setelah sekian lama aku mengintai..
semakin erat aku mencari tahu
apa maksud gerangan kata cinta..

"menurutmu sendiri apa artinya?" tanyanya memotongku saat membacakan puisi itu
"entahlah.." jawabku kembali dingin

"menurutku..
kata yang tabu..
perasaan yang tak logis..
hal yang hanya buaian belaka..
tapi..
kini aku merasakannya..
seolah erat dalam hati
menyanjung..
menangis..
bahkan mempertahankan..
sangat elok meski penuh liku"

saat membaca hal puisi ini, puisi lain yang terdapat dalam buku yang tadi aku tunjukan padanya, aku sadar bahwa ia terus menatapku, seakan ia menuntukan puisi tersebut padaku, tapi aku hanya tetap berusaha menutup hati, kegagalan pertama membuatku tetap takut melangkah. dan..
"Wulan.. aku rasa, aku memiliki perasaan khusus padamu"
".." sontak aku terkejut dan tetap diam..
".." iapun juga diam, dan suasana menjadi canggung.
"aku mau ketoilet sebentar" aku langsung pergi menuju toilet kucuci mukkaku sekedar untuk menjernihkan pikiranku. aku kembali menuju perpustakaan, ternyata sudah kosong. hanya terdapat, buku-buku yang telah kami pelajari bersama dan, ah itu, sebuah surat kecil darinya
"yang kukatakan tadi tulus apa adanaya, aku sadar bahwa waktu kita untuk saling bertemu akan semakin jarang, karena aku sudah menduduki waktu berperang, tak lama lagi aku akan ujian. kita akan jarang bertemu, tetap semangat belajar, dan ingat jangan terlalu menutup diri lagi. hehehe~"
       sudah hampir 2bulan aku belajar sendiri diperpustakaan, tanpa kehadirannya, ya walaupun kami kini bersekolah satu atap, tapi kami jarang bertemu. ketika kulihat sekeliling perpustakaan selalu tergambar bayangan saat kami berdua belajar bersama, hal yang sekarang menghantui perasaanku, apakah ini? apakah ini rindu? aku menyadari, tapi semua ini terlambat, ya terlamabat, ke dinginanku, ketertutupan diriku pada semua orang menghasilkan penyesalan setelah aku sadar.

"Kini aku tau..
Cinta adalah perasaan..
dimana aku dan kamu..
saling merasakan itu..
kenyamanan..
kemanan,,
tak ada rasa satupun rasa terbebani..
antara kau dan aku..
karena hati kita berpadu"

ya.. puisi ini yang hanya bisa aku ungkapkan untuk perasaanku padanya, tertulis dalam selambar kertas, dan ku selipkan diantara buku-buku puisi yang pernah kami bahas dulu..

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar